Berkenalan dengan konsep membaca grafik candlestick Jepang sebagaimana para ahli melakukannya sangatlah penting. Artikel ini akan menjelajahi cara interpretasi grafik lilin dalam trading forex serta arti dari lima jenis candlestick paling populer. Bagi para trader yang ingin meningkatkan belajar, informasi ini tidak boleh dilewatkan.
Apakah Grafik Lilin Jepang Itu?
Grafik lilin Jepang merupakan salah satu metode analisis teknikal yang paling sering digunakan saat ini. Dibandingkan dengan grafik garis atau grafik batang, grafik candlestick Jepang menyediakan informasi yang lebih lengkap yang membantu analis mendapatkan perspektif yang lebih baik serta penilaian arah pasar yang lebih akurat.
Sejarah mencatat lilin sebagai perangkat purba di Jepang yang dipakai untuk perdagangan beras. Steve Nison dikenal sebagai orang yang membawa teknik ini ke dunia barat saat bekerja bagi broker-broker.
Kini, candlestick Jepang dianggap sebagai alat integral dalam perdagangan keuangan dan digunakan secara luas.
Cara Membaca Grafik Lilin Jepang Dasar
Ada lima tipe candlestick Jepang dasar yang perlu dipahami:
Candlestick Standar: Terdiri dari badan lilin yang panjang dengan bayangan atas dan bawah yang lebih pendek. Lilin hijau menunjukkan tren naik dan merah menunjukkan sebaliknya.
Candlestick Kuat: Hanya memiliki badan tanpa bayangan. Ini mengindikasikan momentum beli/jual kuat dan potensi kelanjutan atau pembalikan tren.
Candlestick dengan Ekor Panjang di Bawah: Dikenal sebagai Candlestick Hammer (tren turun) atau Candlestick Hanging Man (tren naik). Memiliki badan yang pendek dengan ekor panjang yang bisa tiga kali lebih panjang.
Candlestick dengan Ekor Panjang di Atas: Disebut juga sebagai Candlestick Inverted Hammer (tren turun) atau Candlestick Shooting Star (tren naik). Memiliki badan yang pendek dengan ekor panjang di atas.
Candlestick Raguan: Badannya sangat kecil atau hampir tak ada dengan bayangan yang panjang. Ini menunjukkan adanya persaingan namun tidak ada keputusan tegas yang tercapai.
Terlepas dari ini, candlestick DOJI merefleksikan keragu-raguan pasar dan menjadi penting ketika muncul di puncak tren naik atau dasar tren turun, meskipun tidak selalu mengindikasikan pembalikan arah.
Aplikasi Grafik Lilin Jepang
Candlestick Jepang digunakan karena sesuai dengan analisis yang spontan, intuitif, dan mudah diaplikasikan. Sebagai indikator teknikal yang paling digemari di dunia, penggunaannya tanpa candlestick mungkin membuat sulit menggambarkan support dan resistance dengan tepat menggunakan grafik garis.
Grafik candlestick dapat menjadi parameter psikologis pasar bagi semua trader dengan sinyal pembalikan, akumulasi, serta sinyal trading.
Pembacaan Grafik Candlestick Jepang yang Standard
Komponen utama candlestick meliputi badan dan bayangannya.
Dalam grafik candlestick Jepang, setiap batang lilin merepresentasikan pergerakan harga dalam periode tertentu. Jika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan, lilin berwarna hijau menunjukkan peningkatan harga. Sebaliknya, jika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan, lilin merah mengindikasikan penurunan harga.
Langkah-Langkah Dasar Dalam Membaca Candlestick:
1. Menganalisa Tren Berdasarkan Candlestick: Trader dapat menentukan tren dengan melihat komposisi berbagai candlestick.
2. Menentukan Arah Harga: Untuk menghindari beli di puncak atau jual di dasar salah, perlu diperhatikan indikator-indikator seperti Elliott Waves, pola pembalikan, dan alat teknikal lainnya.
3. Menemukan Poin Masuk dan Keluar: Identifikasi momen tepat untuk memasuki pasar, serta poin untuk stop-loss dan take-profit.
Tipe-Tipe Pola Candlestick Pembalikan Dasar
Dalam grafik candlestick, pola dua atau tiga batang menunjukkan pembalikan tren ke atas atau ke bawah. Berikut adalah beberapa pola pembalikan utama:
Bullish Engulfing: Terdiri dari dua batang lilin dimana batang kedua melahap yang pertama, mengindikasikan kenaikan harga.
Bearish Engulfing: Kebalikan dari Bullish Engulfing, menunjukkan kemungkinan penurunan harga yang signifikan.
Piercing Pattern: Pola dua lilin menunjukkan pembalikan pada tren menurun.
Dark Cloud Cover: Terjadi di akhir tren naik, pola dua lilin ini mengindikasikan potensi penurunan harga.
Morning Stars: Tiga lilin yang menunjukkan pembalikan tren turun.
Evening Stars: Tiga lilin yang menunjukkan pembalikan tren naik.
Three White Soldier: Tiga lilin tumbuh menunjukkan pembalikan tren turun.
Three Black Crows: Tiga lilin turun menunjukkan pembalikan tren naik.
Limitasi Model Candlestick Jepang dalam Forex Trading
Walaupun grafik candlestick Jepang sangat membantu, ada beberapa kelemahan:
Ketergantungan Pada Konfirmasi Candle: Candlestick kadang kala menampilkan breakout yang salah, diikuti oleh pergerakan balasan yang tiba-tiba.
Kekuatan Analisis yang Dibutuhkan: Memahami berbagai pola memerlukan pengalaman dan analisis yang mendalam.
Tidak Menampilkan Tren Jangka Panjang: Lebih disukai oleh day trader daripada mereka yang mempertahankan posisi dalam jangka panjang.
Tips Ketika Menggunakan Model Candlestick Jepang
Saat menggunakan candlestick Jepang untuk analisis pasarn, berikut adalah beberapa hal penting untuk diingat:
Candlestick Jepang sebaiknya tidak digunakan sendirian karena bisa menimbulkan sinyal yang menyesatkan. Lebih baiknya dikombinasikan dengan indikator lain.
Kesabaran menunggu candle konfirmasi sangat diperlukan. Hindari masuk pasar tanpa konfirmasi untuk mengelakkan breakout palsu.
Pola candlestick bisa memiliki banyak nama berbeda, tidak perlu menghafalkannya semua.